A.
SELAYANG PANDANG
1.
Benih Injil
Keselamatan Di Daerah Kabupaten Pemalang
GKJ Pemalang berawal
sejak menjelang berakhirnya abad ke 19, yaitu sejak sekitar tahun 1873, yang
merupakan benih Injil Keselamatan di dalam TYK, yang disebar dan bertumbuh
serta berkembang didaerah Kabupaten Pemalang bagian tanah ngarai/datar bagian
tengah, sekitar Kecamatan Comal, Petarukan, Taman, serta kecamatan Ampelgading
yang merupakan hasil karya Roh Kudus sendiri melalui karya penyebaran Injil
oleh seorang Indo-Belanda yang bernama Christina
Pletronella Philipus dan dibantu aktif oleh pekabar Injil pribumi dari
suku Jawa asli yang bernama Kyai
Sadrach Soerapranata beserta kawan-kawannya yang berasal dari sebuah
desa dipinggiran kota Purwareja, yaitu desa Tuk Sanga. Penyebaran pertumbuhan
serta perluasan benih Injil ini sampai masuk ke wilayah Kabupaten Pemalang ini,
melalui jalur Purwareja – Wonosobo - Pegunungan Dieng – kemudian turun ke arah
utara masuk ke wilayah Kabupaten Batang bagian selatan melalui desa-desa
pegunungan seperti desa Dermo – Kesimpar – Ketembelan – Purbalingga kemudian
masuk ke Petung Kriyono, Kabupaten Pekalongan, selanjutnya masuk ke wilayah
Kabupaten Pemalang bagian Timur yang merupakan daerah datar / tanah ngarai.
Benih Injil Keselamatan di dalam TYK yang tumbuh pertama kali di daerah
Kabupaten Pemalang. Kemudian bertumbuh dan berkembang, yang merupakan salah
satu titik embrionya GKJ Pemalang. Yang pertama kali bertumbuh dan berkembang
adalah disebuah dusun Gintung (Pecangakan, Comal) kemudian muncul lagi tumbuh
di dusun Gejlig (Widodaren Selatan, Petarukan), desa Sidokare (Ampelgading),
desa Kendaldoyong (Petarukan), desa Temuireng (Petarukan), desa Panjunan
(Petarukan), kemudian masuk ke desa Sokawangi (Taman), masuk ke dusun
Sumurgesing (Jebed, Taman) Kabupaten Pemalang.
Pada tahun 1901 di
tempat-tempat tumbuhnya benih Injil Keselamatan dalam TYK tersebut diatas,
telah dapat terselenggarakan adanya kebaktian-kebaktian Minggu dengan beberapa
tokoh pimpinan kelompok-kelompok jemaat. Pemeliharaan Gereja dan Rohani
terhadap para anggota Jemaat, dilaksanakan langsung dari tempat yang sangat
jauh sebagai induknya yaitu Tuksanga (Purworejo) dan kemudian dari Karangjasa
(Kutoarjo). Pelayanan Sakramen Baptis dan Perjamuan Kudus, bekerja sama dengan
para Pendeta Zending dan Pendeta Pemerintah Belanda (Indische Kerk) yang ada di
kota Purworejo. Pelayanan Katekisasi diselenggarakan pula masih dengan secara
sederhana dan terbatas meliputi : Doa Bapa Kami, Hukum Sepuluh, dan Pengakuan
Iman Rasuli yang masih dicampur adukan dengan ajaran-ajaran kejawen, sedangkan
pengetahuan tentang isi Alkitab Firman Allah sangat dangkal yang diajarkan
dalam bentuk cerita-cerita Alkitab yang terkenal dengan sebutan dalam bahasa
Jawa “Tjarios Satus Sekawan”. Keadaan kelompok-kelompok Jemaat yang semacam itu
berlangsung terus sampai pertengahan tahun 1933. Pada tahun 1924 Kyai Sadrach
Soeropranata meninggal dunia dan pimpinan Gereja digantikan oleh anak angkatnya
yang bernama Kyai Yotham Martoredjo.
Pada sekitar tahun 1910 hadirlah SZ (Salatiga
Zending) di kota Pemalang, dengan mengambil lokasi diatas tanah seluas ± 2 Ha
yang berada di Jalan Raya utama Kota Pemalang, yang sekarang juga menjadi
komplek Gereja dan Pastori Gereja Kristen Pemalang. Pendeta Salatiga Zending
yang pertama kali menempati gedung Pastori ini adalah seorang Pendeta Belanda
yang bernama Ds. L.de Vries.
Dalam kurun waktu ± 25 tahun Salatiga Zending menempatkan 3 orang pendeta di
GKJ Pemalang. Pendeta yang kedua adalah Ds.Von
Seng dan yang ketiga adalah Ds.Von
Banszeimer, berkebangsaan Jerman yang mampu berbahasa Jawa dengan baik.
Pengembangan Injil Keswelamatan di kota Pemalang dan sekitarnya dengan
mendirikan Poliklinik, Balai Pengobatan Kristen untuk umum, berlokasi di Jalan
Raya yang sama, letaknya tidak jauh dari komplek Gereja dan Pastori kearah
Timur ± 300 meter yang sekarang menjadi Pastori
Pdt. GKJTU Pemalang.
2.
Berdirinya GKJ
Pemalang
Pada saat bagian akhir
dari tahun 1947, datanglah Guru Injil beserta keluarganya hadir di Pemalang
yaitu Bp. Joram Soeharno yang datang
dari Sidorejo, Kabupaten Cilacap. Bp. Joram Soeharno ternyata adalah seorang
putra kelahiran Pemalang juga, putra Bp.
Simon, warga Jemaat Pemalang dalam jaman Salatiga Zending, yang bekerja
sebagai Upas-pos jaman Hindia Belanda. Bp.Simon meninggal dunia tahun 1944
(jaman Jepang) atas permintaan sendiri sebelum meninggal, minta dimakamkan di
pemakaman umun desa Jebed, yaitu Astana “Kedung Lo”. Bp. Joram Soeharno pada
masa mudanya, telah lama meninggalkan kota Pemalang dan datang kembali ke kota
dan Gereja Pemalang dalam jabatan gerejawi sebagai Guru Injil. Bp. Joram
Soeharno ditugasi untuk menghimpun dan menhidupkan kembali Jemaat bekas
Salatiga Zending di Kota Pemalang beserta kelompok-kelompok Jemaat yang ada di
Sumurgesing, Sokawangi, Kendaldoyong dan Temuireng. Dalam waktu yang relatif singkat, Guru Injil
Bp. Joram Soeharno berhasil melaksanakan
tugas pokoknya dalam menghimpun dan menghidupkan kembali Jemaat Kristen
yang ada di Pemalang dan sekitarnya. Pada saat Tahun Baru 1 Januari 1948 berhasil membentuk sebuah Majelis Gereja yang
pertama kali ada.
a.
Adapun
susunan dan personalia yang sederhana dari Majelis Gereja yang
pertama ini sbb:
1. Bp.
Joram Soeharno ( Penetua ) :
Guru Injil
2. Bp.
M Rachmat ( Penetua ) :
Pemalang
3. Bp.
Jesaya Tarijan ( Penetua ) :
Sumurgesing
4. Bp.
Munasih ( Penetua ) :
Sokawangi
5. Bp.
Rasoma ( Diaken ) :
Sokawangi
6. Bp.
Nariban MS ( Penetua) :
Kendaldoyong
7. Bp.
Kadirdjo ( Diaken ) :
Sumurgesing
b.
Sebagai
Moderamen Majelis GKJ Pemalang yang
pertama ditetapkan :
1. Ketua : Bp. Joram Soeharno
2. Sekretaris
: Bp. Kadirdjo
3. Bendahara
: Bp. M
Rachmat
c.
Kesimpulan
:
GKJ Pemalang berdiri pada tanggal 1
Januari 1948 ditandai dengan terbentuknya
sebuah Majelis Gereja yang pertama. Pada saat berdirinya tanggal 1 Januari 1948, wilayah kebersamaan
Gereja-Gereja ( Klasis ), menjadi Anggota Klasis Semarang bersama-sama dengan
GKJ Moga dan GKJ Tegal.
3.
Pengganti Bp.
Joram Soeharno.
Tahun 1954 Guru Injil
Bp. J.Soeharno dipindahkan tempat tugas pelayanannya dari GKJ Pemalang ke GKJ
Ajibarang, Purwakerta. Sedangkan penggantinya adalah Guru Injil Bp. Yusak dari Purwakerta, datang di
Pemalang beserta dua orang anak yaitu : Sih Rumentah & Endang Retnowati.
4.
Pengganti Bp.
Yusak.
Tahun 1958 menjelang
Bp. Yusak memasuki masa pensiun ( Emiritus ) ditetapkann seorang Guru Injil
calon pengganti Bp. Yusak, yaitu Bp. S
Martoatmodjo yang berasal dari Kertayasa Kabupaten Banjarnegara. Bp. S.Martoatmodjo
beserta istri pada saat baru datang di GKJ Pemalang, tempat tinggalnya
dikontrakkan oleh Majelis Gereja di sebuah rumah sangat sederhana di Kecamatan
Petarukan dengan maksud dan tujuan wilayah tugas dan pelayannanya lebih dekat ke pepanthan Kendaldoyong dan
Sokawangi.
5.
Pendeta Yang
Pertama.
Barulah pada tahun 1969
GKJ Pemalang mampu memanggil pendeta sendiri untuk yang pertama kali, yaitu
dalam diri Bp. RS Darmo Soesastro yang dipanggil dari GKJ Wonosari, Gunung
Kidul DIY. Kebaktian peneguhan Bp. RS Darmo Soesastro dilaksanakan pada tanggal
5 Agustus 1969, dilayankan oleh Bp. Pdt. S Dwidjowijono dari GKJ Tegal, selaku
pendeta Konsulen. Pendeta RS Darmo Soesastro menjadi pendeta pertama di GKJ
Pemalang. Dalam melaksanakn tugas pengabdiannya sebagai pendeta hanya 8 tahun (
1969 – 1977 )
6.
Pengganti Bp.
Pdt. RS Darmo Soesastro.
Tahun 1978/1979 GKJ
Pemalang memproses seorang calon pendeta baru yang kedua, dalam diri Bp. Soemaryanto Mangun Wiyono, yang
aslinya berasal dari Wates, kabupaten Kulon Progo. DIY, pada saat sebelum
diproses dipanggil ke GKJ Pemalang berstatus sebagai seorang pembantu pendeta
di GKJ Tegal. Kemudian Bp. Soemaryanto
MW ditahbiskan menjadi pendeta ke 2 bagi GKJ Pemalang pada tanggal 7
Agustus 1979 dilayankan oleh Pdt Budi Mardono S.Th selaku pendeta konsulen dan
dilaksanakan di GKJ Pemalang. Pendeta Soemaryanto MW melaksanakan tugas
pelayanannya & pengabdiannya hanya 13 tahun (1979 – 1992). Kembali dalam
kurun waktu 1992 – 1997 GKJ Pemalang terpaksa mengalami vakum ( kosong )
pendeta, sehingga jemaat GKJ Pemalang hanya dipimpin oleh Majelis Gereja,
dengan bimbingan dan pembinaan Pendeta Konsulen, yang secara bergilir ditugasi
oleh persidangan Klasis Tegal. Oleh Pdt Indarto B.Th dari GKJ Moga dan Pdt Budi
Mardono S.Th dari GKJ Tegal, atas permohonan oleh pihak Majelis GKJ Pemalang.
7.
Pemanggilan
Bp.Pdt.Drs.Purnomo Hadi.
Pada akhir bulan
Agustus, tepatnya hari Jumat, 29 Agustus 1997, setelah melalui proses
pemanggilan, sedemikian rupa sesuai dengan Tata Gereja yang berlaku, maka
datanglah seorang calon pendeta yang sudah berjabatan Pendeta, dalam diri Bp. Pdt.Drs.Purnomo
Hadi dari GKJ Wuryantoro, Klasis Wonogiri. Bp. Pdt.Drs.Purnomo Hadi melayani di
GKJ Pemalang hanya 5 tahun, yaitu dari September 1997 sampai Agustus 2002. Dari
September 2002 sampai Oktober 2006 kurang lebih selama 5 tahun, kehidupan
Gereja kembali dipimpin oleh Majelis Gereja, dengan bimbingan dan pembinaan
Pendeta Konsulen dari GKJ Tegal Pdt. Budi Mardono S.Th dan dari GKJ Brebes Pdt.
Agus Yusak S.Th
8.
Pengganti
Pdt.Drs.Purnomo Hadi.
Diadakan
pemanggilan bakal calon Pendeta dan life in atas nama Bp. Ir. Ahmad Supraptono Wiratmo S.Th, M.Min di GKJ Pemalang dan
Pepanthan. Akhirnya di tabiskan menjadi Pendeta GKJ Pemalang, pada hari Selasa, 14 November 2006 - sekarang
B. CATATAN
GKJ PEMALANG UNTUK DIKENANG (RINGKASAN)
- Masa Embrio (1873 – 1939)
a.
Pendahulu
Tumbuhnya Benih Injil Keselamatan
1. Ny
Christina Petronella Philips :
Tuksanga Purworejo
2. Kyai
Sadrach Soerapranata :
Karangjasa Kutoarjo
3. Kyai
Yotham Martoredjo : Karangjasa
Kutoarjo (pengganti Kyai Sadrach).
b.
Tokoh
Setempat Pemalang Dan Sekitarnya.
1. Bpk.
Kyai Idris :
Dusun Gintung, Pecangakan, Comal
2. Bpk.
Yusup :
Dusun Gejleg, Widodaren, Petarukan
3. Bpk.
Lewi :
Desa Sidokare, Ampelgading
4. Bpk.
Nariban M Salmon :
Desa Kendaldoyong, Petarukan
5. Bpk.
Rubin & Ambiyo :
Desa Temuireng, Petarukan
6. Bpk.
Tjanipan :
Desa Panjunan, Petarukan
7. Bpk.
Harun :
Desa Sokawangi, Taman
8. Bpk.
Jesaya Tarijan : Dusun Sumurgesing, Jebed, Taman
c.
Tokoh
Dari Salatiga Zending
1. Dominie
L de Vries :
Belanda
2. Dominie
Von Seng :
Jerman
3. Dominie
Von Banzeimer : Jerman
4. Dominie
Karto Soeganda : Pribumi,
Salatiga
5. Guru
Injil Aminnatab :
Pribumi, Salawire-Demak
- Sejak Berdiri – Sekarang (1948 – 2006)
a.
Guru
Injil
1. Bpk.
Joram Soeharno :
Sidorejo, Cilacap
2. Bpk.
K.Yusak :
Purwokerto
3. Bpk.
S.Martoatmodjo :
Kertayasa, Banjarnegara
b.
Nama
Pendeta Konsulen
1. Pdt.
M. Kephas :
GKJ Moga
2. Pdt.
M. Prawiro Tirto :
GKJ Tegal
3. Pdt.
S. Dwidjowijono :
GKJ Tegal
4. Pdt.
S. Wiryosumarto : GKJ Slawi
5. Pdt.
Indarto B.Th : GKJ Moga
6. Pdt.
Budi Mardono S.Th : GKJ Tegal
7. Pdt.
S. Dwidjoasmoro : Utsn Klasis Banyumas Utara
8.
Pdt.
Agus Yusak S.Th M.Min : GKJ Brebes
c.
Nama
Pendeta
1. Pdt.
R.S. Darmosoesastro : Yogyakarta, 1969 – 1977
2. Pdt.
Sumaryanto Mangunwiyono : Sleman, DIY 1979 – 1992
3. Pdt.
Drs. Purnomo Hadi : Sragen, 1998 – 2003
4. Pdt.
Ir A.S. Wiratmo S.Th.,M.Min. : Klaten, 14 November 2006 - sekarang
- Lingkup Klasis
1. Klasis
Semarang :
1948 – 1953
2. Klasis
Banyumas Utara : 1953 – 1969
3. Klasis
Tegal : 1969 – 1999
4. Klasis
Pekalongan Barat :
1999 – sekarang
- Lingkup GKJ Pemalang
GKJ Pemalang terdiri atas :
1. Gereja
Induk, meliputi 5 Wilayah yakni :
Wilayah
Warurejo – Sumberharjo : ± 10 km dari Gereja Induk
Wilayah
Pemalang Selatan : ± 1 km dari Gereja Induk ke arah Selatan
Wilayah
Pemalang Barat : ± 1 km dari Gereja Induk ke arah Barat
Wilayah
Pemalang Timur, Taman :
±
radius 2 km dari Gereja
Wilayah
Comal – Petarukan : ± 7 – 15 km dari Gereja Induk ke arah Pekalongan
2. Gereja
Pepanthan Kendalrejo, Petarukan : ± 15 km dari kota Pemalang
3. Gereja
Pepanthan Sokawangi, Taman :
± 10 km dari kota Pemalang
4. Gereja
Pepanthan Jebed, Taman : ± 6 km
dari kota Pemalang
data diambil dari beberapa sumber